Pergi ke Pulau Batam belum bisa dikatakan pernah ke Batam jika anda belum ke jembatan yang merupakan icon dari pulau sekaligus kota tersebut. Jembatan Barelang sudah menjadi kebanggan kota Batam, bahkan logo dari pemerintah kota Batam merupakan gambar dari jembatan ini. Jembatan yang dibangun pada jaman dinosaurus ini... hehehe.. entah kapan pokoknya jaman dahulu ini merupakan jembatan yang dibangun oleh pemerintah Indonesia bekerja sama dengan 2 negara lain yaitu korea dan jerman (kalo gak salah).
Bentuknya yang cukup unik dengan dua pilar tinggi yang menahan berbagai tali-tali yang mengangkat badan jalan jembatan ini terlihat sangat megah ketika anda berada ditengah-tengahnya. Jembatan ini menguhubungkan 2 pulau yaitu pulau Batam itu sendiri dengan pulau Rempang. sebenarnya terdapat 6 jembatan yang menghubungkan mulai dari pulau batam hingga pulau-pulau terakhir di ujung bawah kepulauan disekitar pulau Batam ini (lupa namanya pulau apa hehe....). Namun jembatan yang pertama inilah yang paling terkenal diantara 5 jembatan lainnya dikarenakan ukuran serta bentuknya dan mungkin juga sejarahnya dimana pertama kali dibangun. Mantan menteri ristek B.J. habibie lah yang memprakarsai pembangunan jembatan ini dimana teknologi yang diterapkan merupakan teknologi dari negara yang ikut membangun jembatan ini. Setelah melewati jembatan ini anda dapat mengunjungi lokasi wisata lainnya yang cukup terkenal dari Batam yaitu camp pengungsi Vietnam.
Dimana pada tahun 7o-an para pengungsi Vietnam yang lari dari negaranya akibat peperangan, mencari perlindungan di negara Indonesia dan singgah di pulau Batam. Pemerintah menampung pengungsi tersebut dengan memberikan area khusus dimana pengungsi itu dapat hidup sementara selama negaranya masih dalam masa peperangan. Saat ini di lokasi tersebut dapat ditemukan berbagai barang peninggalan pengungsi Vietnam yang menunjukkan bahwa mereka pernah tinggal disana selama beberapa tahun. Barang-barang perabotan rumah tangga, rumah bahkan perahu yang digunakan oleh pengungsi untuk berlayar ke Indonesia dapat ditemukan pada lokasi ini. Selain itu pada lokasi ini telah dibangun museum untuk menyimpan berbagai benda, dokumen-dokumen identitas serta foto-foto yang dapat menggambarkan berbagai kejadian pada masa-masa itu.
Namun terlihat lokasi wisata ini masih agak kurang terawat dengan banyaknya perabotan dan rumah yang terlihat sudah usang tidak terawat. Bangunan yang ada pada lokasi ini antara lain selain rumah adalah rumah sakit, gereja, youth center (tempat olahraga katanya..), kuburan (hii,...) serta pagoda tempat pengungsi yang beragama hindu budha melaksanakan ibadahnya.
Dekat dengan lokasi camp pengungsi Vietnam ini terdapat pantai Melur.
Pantai ini dapat direnangi (di buat renang halah...) oleh pengunjungnya karena bibir pantainya yang cukup dangkal. Namun karena masih asli pantai ini masih agak sedikit kurang terawat dimana sampah dari rumput laut masih mengotori pasir di pantai ini. Secara garis besar berbagai lokasi wisata tersebut diatas masih asli namun kurang terawat dan terpelihara. Mungkin pemerintah kota Batam dapat lebih menarik keuntungan dari lokasi-lokasi ini dengan meningkatkan daya tarik wisata ini contohnya membangun pub, kelab malam atau diskotik....... heheh...
ada 2 komentar :
trnyta kmu ndengrin critany bpk d kmpung Vietnam kmrn yak..,
gak ndengerin, tp ngalamin.. aku kan reinkarnasi dari pengungsi,,, :p
Tulis komentar