Seperti tahun-tahun sebelumnya kita selalu disajikan suatu acara tahunan yang rutin diadakan disalah satu stasiun televisi di Indonesia. Yap.. itulah acara ajang mencari bakat penyanyi di Indonesia dengan tajuk Indonesian Idol.
Seperti tahun-tahun sebelumnya audisi diadakan dibeberapa daerah di Indonesia. Namun ada yang unik pada audisi tahun ini yaitu audisi penjemputan. yaitu diadakanannya audisi di lokasi-lokasi berdasarkan pilihan juri sendiri. Misalnya pada pilihan salah satu juri yaitu Ahmad Dhani. Dia memilih SMA Negeri 2 Surabaya sebagai lokasi penjurian dikarenakan Ahmad Dhani adalah alumni dari SMA tersebut. Bahkan ada kesempatan VJ pada acara tersebut yaitu VJ Daniel untuk memilih peserta polisi lalu lintas di daerah ambon / maluku. Menurut saya ini unik karena tidak pernah ada dalam dunia Idol penjurian yang seperti ini dan saya cukup mengapresisasi bentuk audisi seperti ini.
Selain bentuk audisi yang berbeda ada hal lain yang cukup berbeda, yaitu juri. Juri yang saat ini dipilih adalah juri-juri baru yang berbeda dari sebelumnya. Menurut pendapat pribadi saya, juri yang baik adalah seniman dalam dunia musik / tarik suara yang memang kompeten dan memiliki kapabilitas total dalam dunia musik. Bukan hay seorang musikus ang fenomenal dan unik saja, melainkan yang benar-benar dapat menjadi contoh bagi pesertanya.
Jujur saya merasa agnes monica belum layak untuk dijadikan juri di Indonesian Idol karena menurut saya Agnes bukanlah penyanyi terbaik Indonesia. Prestasi yang diraihnya bukan sepenuhnya dari suaranya melainkan hanyalah performansinya dipanggung yang mungkin yahh,,, cukup bisa dibilang heboh dengan tarian-tarian ala penyanyi barat barat sekelas JLO atau britney spears. tapi menurut saya untuk suara Agnes tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan diva-diva seperti titi DJ atau krisdayanti. tapi memang aneh sih jika krisdayasnti dijajarkan dengan anang hermansyah.. haha bukan jadi Indonesian Idol tapi malah jadi acara Gosip :P
Berkaca pada juri American Idol mereka menyediakan juri yang memang sangat kompeten dibidang / dunia industri musik. Lihat saja simon cowel dan randy. mereka adalah producer industri entertainment dan musik yang baik, paula abdul, JLO dan steven tyler merupakan penyanyi america yang legendaris dan memiliki tidak hany peforma dipanggung yang baik tapi juga suara yang memang layak dikategorikan penyanyi terbaik dunia. Jadi selayaknya kita belajar dari hal tersebut untuk menempatkan juri yang benar-benar kompeten dalam Indonesian Idol.
Mohon mahaaf bagi anda penggemar Agnes monica, saya tidak bermaksud menjelekkan tapi saya berpendapat bahwa sebaiknya juri yang digunakan adalah juri yang memang baik dan tepat. sehingga hasil pilihan yang layak untuk dipersaingkan di Indonesian Idol adalah peserta yang memiliki tidak sekedar performa tampilan tapi juga kualitas suara dan keahlian dalam bernyanyi..
Sudah lama nggak nulis di blog ini. terlebih ampir lupa pas mau login ke akun bloggerku ini hehehe... setelah lama disibukkan dengan kerjaan akhirnya hari ini saya niatkan kembali menulis di blog ini. Semoga tulisan saya ke depan dapat membantu mencerahkan pikiran kita semua, terlebih segala sesuatu yang saya alami. Mudah-mudahan dapat menjadi pelajaran.
Kali ini saya pingin cerita tentang suatu kapal besar yang siap tenggelam. Dikarenakan 'siap' untuk tenggelam bukan berarti ...sudah tenggelam melainkan belum terjadi tetapi 'akan'. Keadaan ini digambarkan dari suatu organisasi besar tapi tidak menyadari bahwa beban yang dibawanya terlalu berat untuk dibawa. Nahkoda hanya melihat kapal mewah dan megah tetapi tidak pernah memperhitungkan beban yang dibawanya. Dengan sejumlah 'kelasi' atau staf yang dibawahinya nahkoda merasa bahwa kapal masih siap berlayar.
Dalam keadaan seperti ini nahkoda memerlukan asisten yang sanggup melihat keadaan kapal sebelum optimis untuk melaukan pelayaran. Asisten mungkin bisa orang-orang yang ahli dibidangnya, khususnya bidang fisika. Karena dengan ahli fisika atau teknik perkapalan maka si asisten dapat memahami seberapa kemampuan kapal ini untuk membawa beban yang dibawanya. Naasnya kapal ini tidak memiliki asisten yang memahami tentang ilmu beban. Bahkan saya rasa kapal ini tidak memiliki satupun asisten. Hanyalah orang-orang kelasi yang jago mendayung dan beberapa orang yang gila akan harta karun.
Dalam pelayarannya hari demi hari kapal terus menambah bebannya tanpa sama sekali memeperhitungkan kemampuannya.
Kembali pada awal gambaran bahwa kapal ini adalah suatu organisasi yang sangat tidak rasional dalam mengemban tugasnya. Pemimpin organisasi yang selalu melihat jah kedepan menggunakan teropongnya tanpa pernah melihat sekitar bahwa organisasinya telah keberatan tugas dan siap untuk tenggelam.
untuk kali ini saya rasa cukup, pada kesempatan berikutnya saya akan menjelaskan tentang kisah kapal tenggelam ini.